Temma Prasetio adalah founder dan creative director dari brand pria “Mandhari” yang menangani design pakaian, branding, marketing, hingga kehumasan. Kecintaannya terhadap dunia seni dan budaya yang tinggi merupakan awal dari berdirinya “Mandhari” yang konsisten mengangkat berbagai materi world heritage. Beberapa tahun sebelum brand ini dijalankan, Temma belajar secara otodidak mengenai desain dan produksi pakaian siap pakai dengan mengerjakan berbagai karya pesonal untuk ruang lingkup lebih kecil.

Sebelumnya, Temma yang pernah bekerja sebagai professional di salah satu perusahaan kosmetik terbesar dunia asal Prancis di bagian supply chain ini telah terlibat dalam berbagai proyek seni. Diantaranya menjadi vokalis untuk pementasan musikal Onrop (2010), pelakon untuk Bawang Putih, Bawang Merah (2011), beberapa film indie dan proyek iklan komersial.

Berkecimpung pada dua sisi yang berbeda yaitu bisnis dan seni, menciptakan esensi penting baginya dalam menjalankan bisnis fashion yang merupakan perpaduan dari berbagai unsur, tak hanya kreatif. Baginya, koleksi desain pakaian siap pakai yang baik adalah koleksi yang mampu memiliki tempat di pasar industri mode, dan hal ini hanya dapat diraih melalui perencanaan yang matang, mencakup riset dan pengembangan.

Dari mengembangkan brand Mandhari ini, Temma beberapa kali terlibat dalam acara – acara berhubungan dengan fashion antara lain Business presentation untuk event “Wastra The Love Affair”, menjadi tamu dalam acara TV antara lain di Channel Jawa Pos Group, Berita Satu dan Net TV, dan Temma juga beberapa kali terlibat dalam acara fashion show untuk event Mall Kemang Village dan Kota Kasablanka. Ke depannya, Temma akan mengembangkan lini “Mandhari” untuk terus memenuhi kebutuhan pasar mode pria sesuai dengan tren mode saat ini dengan mengutamakan kualitas dan kenyamanan.

Lidah api warna biru sebagai unsur terpanas api adalah ide utama Temma untuk final LPM Menswear 2018 ini, dalam koleksi yang memadukan bahan denim dan linen, serta tenun Lombok.