News

Pentingnya Memiliki Konsep dan Karakter Desain yang Kuat bagi Para Perancang Baru

Monday, 4 Oct 2021

by JFW

Tahun ini, Lomba Perancang Mode (LPM) 2021 hadir mengusung tema “Esensi Indonesiana” yang menantang talenta-talenta muda di dunia fashion mendefinisikan Indonesia lewat koleksinya. Kematangan konsep menjadi yang utama. 

Penerjemahan esensi Indonesia ke dalam desain diharapkan bisa membentuk identitas yang khas dari desainer Indonesia—melampaui penggunaan kain-kain tradisional secara literal. Dengan begitu, desain yang ditawarkan bukan hanya menjawab kebutuhan manusia Indonesia, melainkan juga memetakan posisi Indonesia di kancah fashion dunia dengan bentuk estetika dan fungsi yang khas. 

Salah satu juri LPM 2021 sekaligus Representatif Istituto Marangoni untuk Indonesia yang juga merupakan partner LPM, Lisa Malonda, menjelaskan, konsep dan karakter desain yang kuat adalah hal yang esensial. Dua hal itu, katanya bisa didapatkan ketika seorang desainer benar-benar merengkuh identitasnya.

Desainer, alumnus LPM, sekaligus salah satu juri LPM 2021, Denny Wirawan juga mengamini hal tersebut. “Sekarang ini persaingan sudah sangat luar biasa. Maka kini waktunya desainer menunjukkan keunikan karya yang membedakan koleksinya dari yang lain,” katanya lewat sambungan video call. 




Pencarian Talenta Baru, Membentuk Ekosistem

Bagi banyak orang, LPM punya makna yang berbeda. Sebagai alumnus, Denny melihat LPM sebagai ujian pertama para desainer muda menghadapi industri fashion Indonesia. “LPM itu tolok ukur kemampuan kita sebagai seorang desainer,” ujarnya. 

Mengikuti LPM bagi seorang Denny tidak melulu tentang kemenangan. Lebih dari itu, ajang ini merupakan kesempatan bagi para peserta untuk mengasah diri dan mengeksplorasi ide seluas dan sedalam mungkin terkait tema yang diberikan. 


Sementara bagi Athina Tokan, Senior Manager Women’s Fashion dari Lazada Indonesia yang menjadi salah satu partner LPM 2021, LPM adalah kesempatan bagi para talenta muda mendapatkan exposure. “Menarik untuk melihat talenta-talenta baru dengan ide yang berbeda dan bisa kami spot untuk jadi tren berikutnya di Indonesia,” jelasnya.

Salah satu visi dan misi LPM sejak awal adalah untuk menciptakan ruang bagi desainer-desainer muda. Kompetisi ini didesain untuk menjadi pijakan awal bagi talenta muda sebelum akhirnya masuk dan turut membentuk ekosistem fashion Indonesia.

“Setelah LPM, harus ada langkah berikutnya dan Jakarta Fashion Week punya wadah untuk itu. LPM ini harus dilihat sebagai langkah pertama, desainer harus memperkaya diri, harus bisa terus membangun jejaring,” lanjut Lisa. 

Itu alasan program LPM dilakukan secara menyeluruh. Mulai dari seleksi desain, evaluasi hasil eksekusi dan pendalaman konsep, coaching tentang bisnis digital, hingga hadiah berupa kesempatan mengikuti kursus di Istituto Marangoni. 

Tahun ini LPM 2021 sudah memasuki tahap penjurian semifinal. Penasaran dengan koleksi-koleksi yang lolos ke babak final? Nantikan pergelarannya di rangkaian Jakarta Fashion Week 2022.