News

Lutfiana Rusda, Pemenang I Lomba Perancang Mode 2023: Kembali ke “Jati Diri”

Monday, 20 Nov 2023

by JFW

“Pemenangnya adalah … Lutfiana Rusda!”

Demikian Sebastian Gunawan (Desainer Senior) dan Lisa Malonda (Founder Atlas Education dan Representatif Istituto Marangoni untuk Indonesia) mengumumkan nama Pemenang I Lomba Perancang Mode (LPM) 2023 pada panggung Jakarta Fashion Week (JFW) 2024, hari Selasa, 24 Oktober 2023 lalu yang disambut dengan tepuk tangan meriah audiens.

Baru, setelah Andandika Surasetja, Creative Director Jakarta Fashion Week, yang juga menjadi MC pada acara tersebut, kembali menyebutkan nama Lutfiana Rusda sebagai Pemenang I LPM 2023, Lulu—panggilan akrab Lutfiana—muncul dari balik panggung untuk menerima penghargaan berupa piala dan hadiah kursus singkat di Istituto Marangoni.

“Kaget dan sempat bengong karena tiba-tiba banyak yang ucapin selamat di backstage. Enggak menyangka dan berpikir apakah saya salah dengar? Saya juara 1? Ketika diarahkan untuk maju ke stage, baru percaya kalau ini bukan sedang mimpi jadi Pemenang I LPM 2023,” kenang Lulu mengenai momen yang membuatnya bahagia, terharu, sekaligus penuh syukur tersebut.

(Lutfiana Rusda bersama para pemenang Lomba Perancang Mode 2023)

Memang bukan mimpi lagi untuk Lulu. Melalui karyanya yang berjudul “Jati Diri”, Lulu meraih penilaian tertinggi di antara sembilan finalis LPM 2023 lain sehingga membawanya menjadi Pemenang I kompetisi perancang mode terkemuka di Indonesia ini.

Kemenangan tersebut bahkan melebihi target awalnya saat mengirimkan karya dengan tema “Authenticity” . Meski demikian, kemenangan ini bukan akhir, melainkan awal dari perjalanan Lulu di dunia mode.


Mencari Tempat yang Tepat

“Awalnya, hanya berharap bisa sampai jadi semifinalis karena tahun 2011 pernah mengirimkan karya ke LPM, tapi tidak lolos. Selain itu, desain-desain peserta lain juga keren-keren,” kata Lulu tentang target awalnya mengikuti LPM 2023.

LPM bukan kompetisi desain mode pertama yang diikuti Lulu. Sejak lulus dari Lembaga Pengajaran Tata Busana (LPTB) Susan Budihardjo pada akhir tahun 2022, Lulu sudah beberapa kali mengikuti kompetisi desain mode lainnya.

“Tapi, selalu gagal karena mungkin identitas desain yang saya kirim tidak sesuai dengan kriteria kompetisinya,” cerita Lulu yang sempat agak down saat itu.

Namun, kata-kata dari Susan Budihardjo kepada Lulu untuk mempertahankan idealisme sambil berada di ‘tempat’ yang tepat menjadi penyemangat perempuan kelahiran 27 Juli 1991 ini ketika hendak mengirimkan karyanya ke LPM 2023.

“Waktu melihat tema ‘Authenticity’ pada LPM 2023, terpikirkan apakah ini tempat yang tepat tersebut. Ternyata, desain saya diterima dan saya sudah sangat senang ketika diberitahu masuk semifinal. Siapa sangka, Tuhan ternyata memberikan lebih dari harapan saya di LPM ini!” kata Lulu yang lega karena akhirnya bisa membuktikan kemampuannya pada diri sendiri.

Baca Juga: 44 Tahun Lomba Perancang Mode, Terus Memperkaya Industri Fashion Indonesia
 

Membawa “Jati Diri”

Lulu memaknai “Authenticity” di LPM 2023 bahwa setiap orang memiliki keunikan tersendiri sehingga mereka harus memberanikan diri tampil sesuai identitasnya masing-masing. Tidak terkecuali Lulu, yang melihat “Authenticity” sebagai wadah berkarya sesuai identitasnya. Oleh karena itu, Lulu mengirimkan desain berjudul “Jati Diri”, yang berarti bahwa setiap keputusan hidup yang diambil seseorang di masa lalu akan membentuk siapa dirinya pada saat ini.
(Seluruh koleksi Lutfiana Rusda, "Jati Diri", yang tampil di runway JFW 2024) 

“Desain saya ini terinspirasi dari garis tangan manusia yang dapat berubah seiring berjalannya waktu dan berbagai aktivitas kita setiap hari, berkorelasi dengan setiap keputusan hidup yang diambil dan akan membentuk jati diri kita,” jelas Lulu.

Hitam dan putih kehidupan diwujudkan Lulu pada color palette koleksi yang membawanya jadi Pemenang I LPM 2023 tersebut, yaitu hitam, abu-abu, dan putih. Sedangkan, untuk bahannya, Lulu menggunakan sandwash rayon dan blue denim—yang juga ada bahan rayonnya. Kemudian, diolah dengan teknik denim washing process sehingga menghasilkan warna dan motif baru berupa campuran antara hitam, abu-abu, dan putih.

Keunikan lain desain “Jati Diri” Lulu adalah detail kancing snap tersembunyi pada setiap bajunya. Jika setiap kancing snap disambungkan, akan menghasilkan drapping dan siluet baru yang dapat di-styling berbeda-beda.
(Desain Lutfiana Rusda menggunakan bahan dari Asia Pacific Rayon)
 
“Detail kancing snap tersembunyi yang bisa menghasilkan beberapa looks dalam satu baju menyimbolkan bahwa setiap orang memiliki pilihan sendiri untuk menjalani hidupnya dan pilihan ini yang akan membentuk jati diri kita nantinya. Jadi, jangan takut, be brave to let our true selves to be seen,” tutur perempuan yang juga lulusan S1 Ekonomi (Akuntansi) Universitas Mercubuana Yogyakarta ini.

Pada saat bersamaan, Lulu juga memilih salah satu desainnya untuk diwujudkan menggunakan bahan dari Asia Pacific Rayon. Pertimbangan Lulu saat memilih desain tersebut adalah supaya koleksinya tersebut tidak berakhir untuk LPM saja, tapi bernilai jual dan dapat diproduksi lagi menjadi salah satu koleksi ready-to-wear-nya.

“Bahan dari APR yang saya pilih adalah kain kanvas berbahan rayon yang karakternya mirip dengan bahan denim yang saya pakai untuk desain ini. Enggak nyangka ternyata bahan tersebut dapat membuat konstruksi yang bagus, tapi tetap lembut, tidak kaku, dan nyaman saat dipakai, terutama untuk iklim tropis seperti Indonesia,” ungkap Lulu.

Baca Juga: Dukungan Kreativitas Berkelanjutan Asia Pacific Rayon dalam Lomba Perancang Mode 2023


Apresiasi Para Juri

Keunikan desain Lulu berupa satu pakaian yang dapat diubah-ubah styling-nya ini rupanya memikat para juri LPM 2023, yang terdiri dari Sebastian Gunawan , Hian Tjen (Desainer dan Alumnus LPM 2007), Lisa Malonda, Zoey Rasjid (Head of Marketing Communications Asia Pacific Rayon), dan Aldi Indrajaya (Managing Editor dan Fashion Director Dewi).
(Bersama para juri dan pemenang LPM 2023 lainnya di panggung Jakarta Fashion Week 2024)
 
Lulu teringat ketika penjurian, para juri malah excited untuk mencoba bermacam-macam style dari looks yang dipresentasikan saat itu. “Awalnya, saya pikir, baju yang saya bawa hanya dapat di­ubah jadi dua styling berbeda saja. Ternyata, Sebastian Gunawan dan Hian Tjen dapat menciptakan lebih banyak styling baru yang belum pernah saya pikirkan sebelumnya,” cerita Lulu.

“Selain itu, ketika mempresentasikan teknik lepas pasang pada desain saya, Zoey Rasjid ikut menjelaskan. Juri-juri yang lain terkejut dan bertanya, ‘Kok, kamu bisa tahu? Jangan-jangan kamu ikutan bikin?’ Zoey juga ikut bingung dan bilang, ‘Iya, ya, kok, saya bisa tahu?’ Semua yang ada di ruang penjurian pun tertawa. Ini sangat berkesan karena awalnya saya tegang banget, tapi penjurian ternyata penuh tawa,” tutur pengagum desainer Rei Kawakubo ini.

Lalu, bagaimana kesan Lulu tentang para juri?
  • Sebastian Gunawan: “Beliau to the point menjelaskan sesuatu. Dalam masa penjurian yang singkat, saya banyak mendapat ilmu berharga darinya.”
  • Hian Tjen: “Saya dapat wawasan baru mengenai teknik drapping langsung dari ahlinya.”
  • Lisa Malonda: “Beliau sangat supportive sehingga membuat saya makin percaya diri.”
  • Aldi Indrajaya: “Dari Mas Aldi, saya mendapat wawasan berharga mengenai tren dan styling.”
  • Zoey Rasjid: “Saya mendapat wawasan tentang fabrics yang akhirnya membuat saya memutuskan menggunakan bahan rayon untuk seluruh looks aku wujudkan di LPM 2023. Bahkan, saya jadi suka bahan rayon.”
Pada akhirnya, Lulu sangat bersyukur diberi kesempatan mengikuti penjurian LPM 2023 karena mendapat banyak saran dan ilmu langsung dari para pakar terkemuka industri mode Indonesia. “Satu hal yang bikin saya terkesan adalah ketika juri bilang: ‘You have a good taste’, ‘I really love your concept and idea’, dan ‘I love your collection’. Saat itu, rasanya desain saya sangat diapresiasi,” ungkap perempuan yang lahir di Semarang ini.

Baca Juga: Mengenal 10 Finalis Lomba Perancang Mode 2023 dan Rancangannya
 

Mantap di Dunia Mode

Apresiasi para juri plus kemenangan di LPM 2023 pada akhirnya menambah keyakinan Lulu untuk fokus menekuni dunia mode. Sejak kecil Lulu memang sudah tertarik pada fashion. Hanya saja, ketika lulus SMA, keinginan Lulu untuk sekolah mode dipendamnya untuk mengikuti permintaan orang tuanya kuliah di jurusan arsitek atau akuntasi. Lulu pun memilih kuliah jurusan akuntasi dan sempat bekerja di bank serta sebuah startup terkemuka.
(Detail koleksi "Jati Diri" dari Lutfiana Rusda)

Namun, passion-nya pada desain mode tidak pernah padam. Lulu memberanikan diri mundur dari perusahaan tempatnya bekerja pada pertengahan tahun 2021 untuk fokus belajar fashion di LPTB Susan Budihardjo. “Awalnya banyak yang bertanya apa tidak sayang meninggalkan karier yang sudah dijalani. Sempat ragu, tapi keinginan untuk mewujudkan cita-cita fashion lebih besar,” ujar putri dari Tan Sing Giem dan Saidah Bahri ini.

Berbagai rencana pun telah disusun Lulu untuk menjalani kariernya sebagai perancang pasca menjadi Pemenang I LPM 2023. Yang pertama adalah mengembangkan brand Projectlulu—yang digunakan juga dalam presentasi untuk LPM 2023 di runway JFW 2024.

“Ketika mulai membangun brand Projectlulu, visi saya adalah membuat koleksi dengan desain multiway, tapi masih sering ragu akan hal itu. Setelah kemenangan ini, saya merasa desain multiway saya lebih diapresiasi,” kata Lulu.

Saat ini, Lulu sedang membuat rencana dan strategi bisnis untuk menciptakan koleksi ready-to-wear yang fokus di multiway garments. Sebelumnya, Lulu lebih sering membuat desain custom made.

“Projectlulu sendiri telah berjalan hampir setahun ini dan lahir sebagai tugas akhir sekolah mode saya. Selain dari nama kecil, ‘Lulu’ dalam Bahasa Inggris bermakna ‘an outstanding example of a particular type of person or thing’. Semoga Projectlulu menghasilkan karya-karya yang outstanding ke depannya,” harapan bungsu dari dua bersaudara ini.

Kemenangan di LPM 2023 pun jadi kesempatan Lulu untuk mengenalkan brand Projectlulu ke khalayak lebih luas. “Nantinya, saya ingin lebih bereksplorasi dan berinovasi pada teknik cutting, drapping, dan fabric manipulation. Itulah identitas rancangan yang ingin saya bangun disamping penggunaan denim dan multiway garments,” sebut Lulu.
 
Baca Juga: Sambut Calon Perancang Sukses: Inilah Para Pemenang Lomba Perancang Mode 2023
 

Skills yang Terasah oleh LPM

Setelah mengikuti LPM 2023 ini, Lulu mengaku kemampuan manajemen waktunya meningkat. Pasalnya, dalam waktu singkat—sekitar dua minggu, dia harus mewujudkan koleksinya untuk penjurian sekaligus show di runway JFW 2024.
 
“Sempat burn out sewaktu membuat drapping dari hidden button karena tidak juga mendapatkan bentuk yang saya mau dan baru dapat ketika last minute sebelum penjurian,” kenang penyuka jenama Comes des Garçons ini.  
 

 
(Bersama Andandika Surasetja, Creative Director Jakarta Fashion Week, di backstage show LPM 2023)
 
Selain itu, sempat kesulitan ketika mengolah bahan denim untuk menghasilkan motif yang diinginkan. Prosesnya mesti dilakukan bertahan, lama, dan tidak bisa semua bahan untuk looks langsung dalam satu mesin, harus satu per satu. Untuk membuat motif contoh pada denim saja harus dibuat dalam bentuk baju. Kalau gagal, harus membuat baju baru lagi dengan proses yang cukup panjang.
 
“Saya banyak melakukan proses trial and error dan hampir menyerah karena takut tidak selesai dikerjakan dalam waktu sesingkat itu,” tambah Lulu
 
Semua hambatan tersebut pun berhasil diatasi Lulu. Namun, ketegangan belum selesai! Justru, menurut Lulu, momen paling menegangkan untuknya selama LPM 2023 ini adalah ketika koleksinya tampil di runway JFW 2024. “Tegang karena siapa menyangka koleksi Projectlulu bisa tampil di Jakarta Fashion Week,” sebutnya.
 
Lulu juga melihat setiap finalis LPM 2023 mempunyai karakter desain yang kuat. Setiap perspektif finalis LPM 2023 menarik untuk disimak. Bahkan, Lulu sempat menjagokan Caroline Devina untuk menjadi pemenang karena desain Caroline yang abstrak dan cantik.
 
Pada akhirnya, Lulu yang maju ke depan panggung sebagai Pemenang I Lomba Perancang Mode 2023. Untuk Lulu, LPM 2023 adalah salah satu momen terbesar yang dapat mengubah hidupnya. “Semua mimpi calon desainer mode muda dapat menjadi nyata jika berani berusaha dan mau menjalani prosesnya,” pesan Lulu.

Simak terus info terkini seputar pagelaran Jakarta Fashion Week 2024 di situs ini dan JFW.TV, juga bisa klik saja media sosial resmi Jakarta Fashion Week berikut ini: Instagram, Facebook, TikTok, X, dan Pinterest. (JFW)
 
 
Baca Juga:
Warna-warni Bersahaja Aruna Creative, Bateeq, FREDERIKA, dan Ghea Resort by Amanda Janna bersama Asia Pacific Rayon
Infinix Menangkap Esensi Gen Z bersama MORAL dan Christin Wu, Danjyo Hiyoji, dan Sean Sheila ke Jakarta Fashion Week 2024
Dewi Fashion Knights: Puncak Perayaan Seni Persembahan MAHIJA dan Hian Tjen


(Foto: Getty Images)