News

Presentasi Hasil Perjalanan Temma Prasetio, STUDIO JEJE, dan Maya Ratih ke Desa Adat di Nusa Tenggara Timur

Thursday, 2 Nov 2023

by JFW

Selain alam yang memesona, latar belakang yang kaya akan budaya tradisional, dan kerajinan menenun yang menawan, provinsi Nusa Tenggara Timur menjadi sumber inspirasi yang tak terbatas bagi para desainer Indonesia. Hal ini terbukti dalam show bertajuk Dekranasda NTT presents "SA'O", yang menampilkan Temma Prasetio, Studio JEJE, dan Maya Ratih. Bersama-sama, mereka menggambarkan kekayaan budaya NTT dalam sentuhan modern yang memukau di panggunga Jakarta Fashion Week 2024.
 
Sa’o adalah kata dalam bahasa Ende, NTT, yang bermakna “rumah”. Tema Sa’o terinspirasi dari para penghuni rumah adat yang mereka temui ketika mengunjungi Desa Wologai di Ende, Flores, NTT.

Interpretasi Pemimpin Modern oleh Temma Prasetio

 
Jebolan Lomba Perancang Mode Menswear tahun 2018 ini menghadirkan koleksi menswear terbarunya, Musalaki. Dalam bahasa Ende, musalaki bermakna kepala adat yang memiliki peran sebagai fondasi untuk membangun dan mempertahankan sosial budaya di desa adat. Temma melihat musalaki sebagai sosok yang kuat, bijaksana, tapi tetap lembut mengayomi.
 
Karya Temma untuk para laki-laki sebagai pemimpin tidak terbatas pada jas monokrom. Bermaterikan kain tenun NTT yang kaya akan warna, Temma menghadirkan jaket oversized, setelan kemeja, suitpants, bomber jacket, hingga celana pendek dan outer. Yang menarik, kain tenun yang seringkali kaku ketika digunakan, kali ini dibuat lebih lembut dan fleksibel.
 
Temma juga menambahkan aksen payet dan lace pada koleksinya yang menggambarkan kelembutan musalaki. Sebuah jas yang diberi aksen lace menjuntai di bagian punggungnya memberikan kesan powerful, tapi tetap lembut mengayomi.
 
Baca Juga: Substansi Makna dan Cerita dalam Corak Kain Tenun NTT 

Kerukunan Masyarakat ala STUDIO JEJE



Aktivitas sehari-hari masyarakat adat di Desa Wologai menjadi inspirasi Angelita Nurhadi, desainer STUDIO JEJE, untuk membuat koleksi bertema Moeri. Kata moeri berasal dari bahasa Ende yang bermakna “kehidupan”. Angelita mengambil kata tersebut setelah melihat masyarakat setempat yang selalu rukun, termasuk persaudaraan yang erat ketika merayakan pesta adat.

Moeri diwujudkan melalui detail dalam rona gelap khas STUDIO JEJE yang berpadu dengan warna cerah dari kain tenun NTT. Visualisasi warna yang kontras ini menggambarkan dua hal berbeda yang selalu jadi keseimbangan dalam kehidupan, seperti ramai dan sepi, gembira dan sedih, misterius dan terbuka.

Koleksi Moeri menampilkan siluet boxy feminine dan garis lengkung pada midi dress, kemeja, rok midi, hingga gaun feminin yang cocok dipakai di berbagai kesempatan. Setiap pakaian dihiasi berbagai payet tiga dimensi yang memperkuat aksen perpaduan antara gaya kontemporer dan kekayaan warisan budaya tradisional NTT.

Kekuatan dan Kelembutan dari Maya Ratih



Pada panggung JFW 2024, Maya Ratih memadukan kain tenun NTT dan bahan denim hingga brokat sebagai perpaduan gaya feminin sekaligus maskulin. Inilah yang menjadi benang merah koleksi berjudul Du’a. Kata du’a dalam bahasa Ende berarti “ibu”, yang dilihat Maya Eatih sebagai sosok tiang pancang keluarga. Seorang ibu seringkali harus mampu berdiri pada kaki sendiri sekaligus mengayomi dengan kekuatan dan cinta.
 
Kekuatan dan kelembutan diwujudkan dalam gaun-gaun panjang berpotongan tegas, penggunaan warna kuning, biru, dan hitam, juga tambahan korset yang memberikan kesan powerful pada pemakainya. Tak hanya itu saja. Maya Ratih juga lebih banyak menggunakan motif kontemporer pada kain tenun yang digunakannya.
 
Baca Juga: Kain Tenun Tradisional Nusa Tenggara Timur

Karya Desainer Lokal Dekranasda NTT

 
Selain menampilkan hasil karya sendiri, Temma Prasetio, Angelita Nurhadi, dan Maya Ratih juga menjadi mentor untuk desainer-desainer lokal NTT. Para desainer tersebut berasal dari Manggarai, Atambua, hingga Labuan Bajo yang dibimbing oleh ketiga desainer selama tiga bulan. Hasil mentoring tersebut juga tampil di panggung JFW 2024 dengan tetap menggunakan kain tenun NTT yang apik dan dalam warna-warna serta motif yang cantik.
 
Ikuti terus info terkini seputar pagelaran Jakarta Fashion Week 2024 di situs ini dan JFW.TV, juga bisa klik saja media sosial resmi Jakarta Fashion Week berikut ini: Instagram, Facebook, TikTok, X, dan Pinterest. (JFW)
 

Baca Juga:
Selebrasi Mode Lintas Generasi melalui Jakarta Fashion Week 2024
Semakin Trendi dengan Hiasan Kepala
Mengemas Wastra Nusantara dalam Mode Modern


(Foto: Getty Images)