News

Tren Analisis Jakarta Fashion Week 2024 bersama Fashion Influencer, Dinda Yasmin

Friday, 15 Dec 2023

by JFW

Sebagai barometer tren mode Indonesia, Jakarta Fashion Week selalu hadir tiap tahunnya membawa inovasi desain dan inspirasi untuk para pemerhati serta pelaku industri fashion Indonesia. Sebagai industri yang fluktuatif dan didominasi siklus tren, sistem research tren analisis digunakan untuk membaca kecenderungan tren ke depan baik bagi para konsumer dan produsen.
 
Dalam membaca tren-tren mode yang silih berganti, diperlukan pengetahuan dan antusiasme akan pergerakan industri fashion baik lokal maupun global. Jakarta Fashion Week 2024 menggandeng salah satu sosok influencer serta ikon fashion generasi muda, Dinda Yasmin, untuk turut membaca dan membedah tren mode di Jakarta Fashion Week 2024 kemarin.

 (Sumber: Instagram @_dindayasmin)

Sebagai seorang influencer yang banyak melabuhkan ketertarikan pada dunia mode, Dinda Yasmin memiliki personal style yang terbilang timeless, elegan, dalam sofistikasi yang mencerminkan pengetahuan ekstensif serta pendekatan yang relatif sustainable. Memahami betul kultur konsumerisme yang menggerakkan industri ini, Dinda menekankan kecenderungan untuk lebih suka membangun seleksi pakaian staple yang tahan lama serta versatile sehingga memiliki masa hidup yang lebih panjang. Perwujudan terdekat dari gerakan responsible fashion yang ia berusaha pegang.
 
Membaca tren mode 2024 bersama Dinda Yasmin, yang hari itu mengenakan setelan blazer coklat, bucket bag senada dan seleksi aksesori sederhana namun klasik berwarna emas, ia turut mempertimbangkan prinsip-prinsip pribadinya dalam berpakaian ke dalam hasil analisis yang tersusun. Setelah banyak pertimbangan, satu gelas kopi, dan obrolan-obrolan selingan, kami sampai pada tujuh poin tren dari Jakarta Fashion Week 2024 yang patut diperhatikan untuk tahun mendatang.
 

Titik Berat pada Wearability

Kata kunci pertama yang tersebut ketika kilas balik pada show-show Jakarta Fashion Week 2024 adalah wearability atau daya pakai. Banyak item pakaian dari Jakarta Fashion Week 2024 yang didesain dengan penuh konsiderasi akan daya pakai dan kemungkinan padu padan yang luas. Jenis-jenis pakaian basic namun dengan sentuhan desain yang unik ditujukan untuk ragam acara sesuai dengan styling masing-masing.
 
Sebut saja jenama-jenama womenswear berkualitas tinggi yang cocok untuk sehari-hari seperti Masshiro, Shop At Velvet, IKYK, Callie Cotton, dan masih banyak lagi. Mulai dari pilihan kemeja staple hingga vest atau semi-scarf cocok untuk mix and match. Sangat versatile sehingga memiliki daya pakai yang tinggi dan tidak sensitif terhadap pergantian tren.

(Rancangan dari Shop At Velvet, IKYK x Artkea Stripes, dan Masshiro) 

Pertimbangan masa pakai menjadi salah satu poin penting yang dipercayai dapat menjadi langkah pertama untuk perlahan keluar dari siklus mengekang fast fashion. Jika usia tiap garmen yang kita miliki dapat bertahan lebih lama dalam rotasi pakaian sehari-hari, diharapkan secara kolektif dapat sedikit banyak menekan jumlah limbah pakaian dan produksi berlebih di waktu mendatang.
 

Kombinasi Kain dan Unsur Tembus Pandang

Kombinasi tekstur, kain, dan unsur tembus pandang juga menjadi permainan andalan banyak desainer di musim ini. Dari jenama kasual seperti Aesthteic Pleasure hingga jenama couture Stellarissa, banyak menghadirkan jukstaposisi kain antara yang struktural dengan yang jatuh atau yang solid dan bold dengan yang transparan dan lembut.
(Koleksi dari Aesthetic Pleasure, 3mongkis, dan Stellarissa)
 
Kain tembus pandang dapat menjadi pilihan eksploratif dalam membangun sebuah outfit yang menarik. Dinda sendiri sebagai fashion icon yang banyak mengarahkan referensinya kepada desainer dan jenama womenswear klasik seperti Phoebe Philo, The Row, Lemaire dan sekelasnya tidak asing lagi dengan permainan layering dalam berpakaian.

Baca juga: Philips Bersama IKYK, 3mongkis, dan Cottonink x Massicot, Membuka Level Baru dalam Pakaian Kasual
 

Garmen Tailor untuk Sehari-hari

Jika berbicara garmen tailor memang masih kerap disandingkan dengan nuansa formal atau bahkan cenderung maskulin. Akan tetapi, kultur power dressing bagi perempuan telah secara konsisten terus melambung kepopulerannya sampai hari ini sejak setelan jas perempuan ciptaan fashion house Prancis Chanel di tahun 1920an.
(Koleksi dari Aesthetic Pleasure dan Sabamodest)
 
Semakin dipopulerkan penggunaannya oleh deretan famed fashion icons dari masa ke masa seperti Jackie Onassis, Bianca Jagger, Chloë Sevigny hingga Zendaya Coleman. Di Indonesia, dapat dibilang Dinda Yasmin termasuk dari fashion influencer yang acap kali tampil dengan setelan jas. Neat, smart, and sleek, Dinda mengekspresikan kegembiraannya ketika menemui sejumlah garmen tailored di Jakarta Fashion Week 2024.
 

Penggunaan Warna Putih

Warna yang cukup mencolok banyak dikenakan pada Jakarta Fashion Week 2024 adalah warna putih yang merefleksikan keringanan dan kenyamanan dalam berpakaian.
 
“Mungkin kembali lagi ke poin wearablility, warna putih sekarang banyak dipakai dan menurut aku itu pilihan warna yang proper untuk sehari-hari karena sangat ringan dan adem. Ketika melihat baju warna putih di runway, orang akan langsung terpikirkan bagaimana cara mereka bisa incorporate itu untuk baju sehari-hari mereka,” tutur Dinda menerangkan kenapa warna putih menjadi warna pilihannya musim ini.
(Koleksi dari Masshiro&Co., Shop At Velvet, dan Tanah le Saé
 

Memadukan Mode dan Aktivisme

Beralih dari tren berpakaian yang tergolong pada style, Dinda juga terkesan dengan keputusan sejumlah jenama lokal yang kian giat memadukan hasil karya mereka dengan misi-misi aktivisme untuk kepentingan yang lebih besar. Aktivisme adalah salah satu cara yang kerap digunakan oleh jenama mode untuk membangun engagement dan relatability dengan konsumer mereka.
 
Pada level tertentu, aktivisme dengan motivasi yang termonetisasi cenderung dapat dilihat sebagai langkah superfisial atau performatif. Akan tetapi, dengan konsistensi antara prinsip dan praktek, bentuk aktivisme pada jenama mode justru dapat mengembangkan kekuatan dan keunikan serta menjadi inspirasi untuk lebih banyak jenama mode ke depannya untuk beroperasi dengan cara yang lebih sustainable dan beretika.



Sebut saja jenama Sejauh Mata Memandang yang terkenal dengan aktivasi sustainable brand-nya. Pesan dan misi yang mereka bawakan bersama dengan tiap koleksi pakaian mereka selalu menjadi terjemahan dari apa yang mereka cita-citakan untuk keberlangsungan industri mode Indonesia ke depannya.

Tahun ini, Sejauh Mata Memandang membawa campaign #MenolakPunah yang fokus pada kelestarian alam dan hubungannya langsung dengan kehidupan kita sebagai manusia. Sejauh Mata Memandang berhasil menghadirkan bentuk aktivisme organik yang dapat diapresiasi oleh kalangan luas.


Baca juga: Fashion Force Award 2023: Merayakan Eksplorasi Gaya dan Inovasi di Dunia Mode
 

Memberi Fokus Lebih pada Produksi Musik Pengiring

Komponen terakhir dari analisis tren ini adalah penggunaan musik pada rangkaian fashion show. Musik latar yang mengiringi sebuah koleksi ketika dieksekusi dengan benar dapat memberikan kesan yang lebih mendalam, melengkapi keseluruhan cerita dari koleksi, dan terpenting, menghadirkan experience yang lebih bagi para penonton di tempat.
 
Pemilihan musik dan arrangement menjadi salah satu aspek yang mengesankan bagi Dinda. Menurutnya utilisasi suara adalah bagian integral dari sebuah show sehingga penggunaan unsur musik yang tepat menjadi penyempurna bagi sebuah koleksi mode.

“Ini adalah sesuatu yang aku sadari sekarang, kalau aransemen musik di acara fashion itu makin ke sini semakin bagus dan ternyata itu berpengaruh banget ke mood kita sebagai yang menonton,” simpul Dinda yang juga memiliki ketertarikan terhadap musik di samping fashion dan culture.
 
Tentang tren analisis, arah pergerakan, dan fenomena-fenomena menarik seputar industri mode Indonesia maupun global, perbincangan dalam rentang dua jam dengan Dinda Yasmin banyak membuka insight dan opini mendalam terutama dari sudut pandang seseorang yang aktif terlibat di dalamnya.
 
Dalam berkarya dan menyampaikan karya, Dinda berharap industri mode Indonesia bisa terus berkembang secara penuh dan sirkular melibatkan lebih banyak lagi multi-disciplinary aspects agar terus dapat menghadirkan lebih banyak kolaborasi dan kreasi menarik di masa yang akan datang. Di 2024 dan seterusnya.
 
 Ikuti terus info terkini seputar pagelaran Jakarta Fashion Week 2024 di situs ini dan JFW.TV, juga bisa klik saja media sosial resmi Jakarta Fashion Week berikut ini: InstagramFacebookTikTokX, dan Pinterest. (JFW)

 
Baca Juga:
Mendobrak Batasan dalam Berekspresi bersama Dewi’s Luxe Market
Dewi Fashion Knights: Puncak Perayaan Seni Persembahan MAHIJA dan Hian Tjen
Dewi’s Luxe Market: Hadirkan Busana Santai untuk Liburan Rancangan NAGITASLAVINA, Cover Me Not, dan Fuguku


(Foto: Dok. Jakarta Fashion Week)