Siapa tidak kenal perancang ternama, seperti
Samuel Wattimena, Chossy Latu, Itang Yunasz, hingga
Billy Tjong dan
Priyo Oktaviano?
Desain mereka yang atraktif, membawa warna baru pada dunia fashion Indonesia. Kesuksesan mereka menjadi salah satu panutan di dunia desain mode, tidak lepas dari peran Lomba Perancang Mode (LPM) yang diadakan oleh Femina Group sejak 1979. Dari ajang itulah, bakat terpendam para desainer muda dari tahun ke tahun ditemukan.
Tahun ini, Femina Group kembali mencari calon desainer berkualitas bintang yang diprediksikan akan membawa angin segar pada dunia mode Indonesia. Mengambil tema 24 Hour Style, calon peserta LPM diharapkan mampu mengintepretasikan kesibukan wanita urban yang memiliki multiperan ke dalam satu rangkaian sketsa desain.
"Kami mencari desain yang dapat dipakai seharian penuh dengan tambahan elemen tertentu yang stylish, namun tetap mempertahankan gaya otentik tiap desainer," ujar Creative Director Jakarta Fashion Week, Diaz Parzada, pada acara Mini Talkshow Road to LPM 2013 yang diadakan di Gedung Femina (16/07).
Di hadapan puluhan peserta talkshow, Diaz memberikan sejumlah tip yang harus dimiliki desainer muda agar rancangan mereka bisa âdilirikâ oleh dewan juri. âDesain yang memiliki visi dan karakteristik kuatlah yang akan dipilih oleh juri. Anda juga tidak diharuskan menjahit sendiri, setidaknya menguasai teknik dasar dan bisa menjawab saat ditanya juri.â
Albert Yanuar, alumni LPM 2009, yang juga hadir sebagai pembicara, memaparkan sejumlah keuntungan yang ia dapat dari lomba ini. âWalaupun tidak menjadi juara, tetapi peluang dan jejaring saya di dunia mode makin terbuka lebar. Dulu saya dikenal sebagai tukang jahit, tetapi setelah karya saya banyak mendapat publikasi di Femina Group, juga mendapat kesempatan ikut berpartisipasi dalam Jakarta Fashion Week, banyak orang mengakui keberadaan saya sebagai perancang mode,â ungkapnya.
Tidak berhenti sampai di situ, sebagai alumni LPM, Albert mendapat banyak kesempatan untuk mengikuti workshop serta kompetisi yang diadakan khusus untuk alumni LPM, yaitu LPM Entrepreneur Award. âHadiah berupa kursus singkat di Institut Marangoni, Milan, memberikan banyak hal positif untuk bisnis saya. Salah satunya adalah lebih mendengarkan pasar. Dulunya âbertahanâ di koleksi
couture, sekarang saya mencoba terjun ke pasar
ready to wear, menâs wear dan
evening wear. Desain saya juga lebih
simple dengan sentuhan luxury," jelas Albert yang siap memamerkan koleksi terbaru
spring/summer bermotif
rose dengan konsep
luxury with a twist di pekan JFW 2014.
Ingin mengikuti jejak sukses Albert Yanuar? Tentu bisa!
Klik di sini untuk mengunduh formulir pendaftaran LPM 2013!
(Woro Hartari Trianti)